Langsung ke konten utama

PELUANG MEDIA SEBAGAI PENGHUBUNG TOLERANSI


Kemajuan teknologi yang terjadi seiring dengan penerapan Revolusi Industri 4.0 turut berdampak juga pada pola peilaku dan aktivitas manusia. Hal itu tergambar melalui interkonektivitas yang cepat satu dengan yang lainnya. Kemajuan teknologi juga telah menjadikan pertukaran informasi tanpa sekat dan batasan sesuai dengan slogan IoT (Internet of Things).

Beragam informasi pun kin dengan sangat mudahnya didapat dan disebarkan meski hanya dengan satu kali ketukan jari. Kemajuan teknologi ini mengakibatkan perubahan perilaku pada sebagian orang, khususnya generasi millenial dan generasi Z yang gemar berselancar di dunia maya.

Interaksi yang dahulu lebih sering dilakukan dengan tatap muka, kini sudah beralih melalui ruang digital yang disebut sosial media. Lantas, bagaimanakah caranya untuk tetap mmenjalani komunikasi yang baik dan indah, serta menjaga toleransi?

Anggota Komisi I DPR RI, Kresna Dewanata Phrosakh mengatakan bahwa sebagai anak bangsa yang justru melalui keberagaman ini, kita terpilih untuk menjaga hal tersebut. Saat ini, banyak ancaman dari luar maupun dalam negeri untuk mendisintegrasikan negara Indonesia.

“Media sosial dapat berperan untuk menunjukkan bahwa kekayaan Indonesia sangat luar biasa, baik itu budaya, suku, bahasa. Dengan adanya keberagaman ini kita masih bisa bersatu,” ujarnya dalam Webinar Series: Ngobrol bareng Legislator bertajuk "Sosial Media Indah dan Penuh Toleransi", pada Jumat (01/04/2022).

Dirjen Aptika Kemkominfo, Samuel A Pangerapan BSc menjelaskan bahwa penggunaan internet akan menimbulkan beberapa resiko, seperti penipuan online, hoaks, cyber bullying, dan konten-konten negatif lainnya.

Oleh karena itu, kata dia, penggunaan internet perlu dibantu dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan dengan produktif, bijak, dan tepat guna.


Penggunaan media sebagai penghubung toleransi juga bisa seperti, lebih mengenal bahasa daerah lainnya, mengenal suku dan budaya yang mungkin tidak bisa kita jangkau. Namun, dengan adanya media kita bisa mengenal lebih dalam.

Tentunya dengan kebijakan yang ada, menghindari Hoax dan hal-hal Negatif lainnya.

Komentar